Selasa, 06 November 2012

Traveling Addictive 2 - Obidos…the historical were disappears

Aku terpana melihatnya, ketika menginjakkan kaki keluar dari Bus Tejo yang membawaku ke area wisata kota tua bernama Obidos. Terletak di Pousada do Castelo atau Oeste Subregion bagian dari Estramedura region yang merupakan historical province of Portugal. Mengunjungi Obidos adalah program International Weeks yang diakan oleh kampus tempatku belajar. Bersama-sama dengan semua mahasiswa internasional dari berbagai Negara kami dibawa kesana.
Walaupun tidak ditemani oleh tour guide namun, aku mencoba menangkap sinyal-sinyal yang ingin disampaikan dari landscape kota ini. Sebuah kota kecil dikelilingi oleh benteng pertahanan. Sejarah mengatakan bahwa kota ini dibangun oleh bangsa Moor setelah mengalahkan kekaisaran Romawie pada abad ke-5 (http://en.wikipedia.org/wiki/%C3%93bidos,_Portugal). Namun pada tahun 1148 Raja Portugal pertama yang bernama Afonso Henrique mengerahkan pasukannya, dibawah pimpinan Gonçalo Mendes da Maia bangsa Moor dikalahkan dan Obidos diambil alih oleh mereka.
Memasuki gerbang kota Obidos hanya ada satu pintu, pintu gerbang tampak sangat kokoh dengan lengkungan khas peradaban arab. Kota ini sekarang benar-benar menjadi kota turis dan tempat wisata, bahkan bisa dikatakan desa wisata. Rumah-rumah didalamnya sudah disulap menjadi tempat menjajakan aneka macam miniature dan oleh-oleh khas Portugal ataupun Obidos. Jalan masuk utama langsung menuju ke puncak menara yang sudah disulap menjadi lonceng tower. Namun bentuk lengkungan khas kubah masjid masih Nampak jelas disana, hanya saja diatas lengkungan kubah tersebut sudah di tambahkan salib. Aku membayangkan dulu sekitar abad 6, setiap sore adzan dikumandangkan dari atas menara tersebut dan anak-anak kecil berlarian dijalan utama ini menuju masjid untuk mengaji dan sholat. Kucoba mendekati dinding benteng yang kokoh itu, kusentuh perlahan bongkahan batu kasar itu. Bongkahan batu sayang sama sejak tahun pertama diletakkan hingga sekarang. Bongkahan batu yang menjadi saksi bisu sebuah peradaban berganti, batu yang menyaksikan setiap detik waktu berganti dan begitu banyaknya kepentingan-kepentingan didalamnya. Andai engkau dapat bercerita..tak cukup ratusan buku menulis setiap kata darimu..
Benteng masih tampak berdiri dengan kokohnya, menapaki tangga-tangga menuju puncak benteng berasa kembali kejaman dulu ketika bangsa Moor masih berkuasa dan tempat ini menjadi pusat aktivitas penduduknya. Benteng ini yang melindungi mereka dari serangan musuh, melindungi mereka dari hawa dingin diakhir tahun.
Melewati hari di Obidos hanya dihabiskan dengan berfoto dan makan siang, tidak ada penjelasan sejarah sedikitpun dari orang asli yang tinggal disini maupun dari tulisan-tulisan yang ditinggalkan. Mungkinkah semua sudah dihapus hingga tidak ada yang bisa mendetesinya lagi. Mungkin… Yang kutemukan disana adalah sebuah gereja dengan yang dibangun di tengah2 kota, dibangun tahun 1182. 34 tahun setelah kota ini dikuasai oleh Raja Afonso. Dan kenyataan sekarang ditulis disana bahwa Obidos dibangun sebagai Vila khusus putri Portugal, yang dibangun sekitar tahun 1384. Kenyataan yang sengaja ditutupi untuk menyembunyikan realita sebenarnya atau dengan kesengajaan agar sejarah tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya.
Obidos…sejarah yang hilang, atau sengaja dihilangkan? Begitulah yang kurasakan. Tak kuasa menahan keingintahuan, kucoba mencari jawaban di google. Pada awalnya kusearching peradaban islam di Portugal, namun disana muncul beberapa tampilan gambar Obidos dan Alhambra. Sungguh tak terduga bahwa landscape kedua tempat ini bercirikhas sama. Hanya saja karena Alhambra merupakan pusat kerajaan kekhalifahan Bani Umayah jadi ukurannya lebih besar dan lebih megah dan didalamnya masih dijaga keasliannya.
Melewati hari-hari di Portugal menjadikanku semakin yakin bahwa dulunya Negara ini merupakan sebuah peradaban islam yang sangat maju. Dengan banyaknya peninggalan ditiap sudut kota, walaupun “mereka” berusaha menutupinya dengan berbagai macam cerita dan tulisan ataupun historical yang mungkin diciptakan dengan sengaja. Namun hati kecilku masih tetap yakin dengan tampilan fisik dan cisi khas yang Nampak dari peninggalan-peninggalan kejayaan Islam.
Masih teringat dengan jelas ketika pertama diadakan City Tour dan kami sebagai mahasiswa Internasional di berikan penjelasan oleh tour guide. Si mbak-mbak tour guide hanya menjelaskan sejarah Portugal sejak abad ke 15an saja. Tanpa pernah menyinggung mengenai sejarah diabad-abad sebelumnya.
Hari sudah hampir senja, ketika kami satu rombongan melangkah keluar menuju parkiran Tejo Bus yang dengan setia menunggu kami. Tak ingin rasanya beranjak dari atas benteng memandang jauh kebawah yang menawarkan indahnya lahan hijau dan suburnya pertanian di sekitar Obidos..dan mereka dahulu menjadi sakti bahwa Obidos menyimpan cerita yang tak bisa mereka lupakan…

Tidak ada komentar: