Selasa, 29 September 2009

Harusnya ini tak ada


Kejam mungkin, namun hal tersebutlah yang kurasakan selama ini. Sebuah kenyataan didepan mata yang terasa tak dianggap ada. Kenyataan yang mungkin hanya dirasakan sebagai libasan angin semata, sejenak dirasakan ketika ada namun setelahnya tak berbekas dan tak meninggalkan apa-apa…
Betapa kenyataan ini tak di dukung oleh orang-orang yang ada didalamnya, kenyataan ini dirasa tidak berarti oleh orang-orang yang terlibat di antaranya, ya seperti aku ini…
Namun ini bukannya tanpa alasan kenapa aku merasakan seperti ini, karena ku pikir profesi ini sebaiknya tidak ada…
Kepada siapa aku sebaiknya berkeluh kesah akan kenyataan pahit profesiku ini, kepada siapakah sebaiknya aku mengadukan segala rasa perih yang melanda hati ketika menjalani kenyataan tak sebanding ini.
Pernahkan di pikirkan akan akibat yang sebenarnya menumpuk ketika kami berhadapan dengan segala macam sumber bahaya padang putih…
Pernahkah di pertimbangkan bahwa kami juga punya hati dan perasaan yang tidak bisa seenaknya diperlakukan seperti itu? Kami juga punya harga diri…karena jelas-jelas kami punya ilmu, kami punya pikiran, dan karena kami bukan robot….
Dimanakah dirimu yang merasa menjadi atasan kami, dimanakah dirimu yang merasa memiliki wewenang lebih untuk memberikan perlindungan pada kami? Namun kenapa ketika kalian kami butuhkan yang ada adalah memojokkan dan menyalahkan kami sehingga kami merasa bagaikan tidak berinduk, tidak ada perlindungan sama sekali…

Episode Kekecewaanku..


Bukan hanya karena aku tidak bersyukur, namun pertanyaan terbesar yang ada adalah kenapa dulu aku memilikih jalan ini untuk menjadi teman hidupku
Pertanyaan berikutnya adalah muncul ketika aku tak sanggup untuk melakukan apa yang seharusnya tidak aku lakukan, mengatakan apa yang tidak sesuai dengan hati dan perasaan…
Muncul begitu saja setelah lebih dari 10 tahun aku mengetahui kenyataan ini tak semanis yang aku bayangkan dulu dikala aku pertama menginjakkan kaki di beranda putih…
Episode yang tak seharunya aku pertahankan, episode yang tak seharunya aku pupuk, episode yang seharunya aku keseampingkan, dengan mencari kelebihan dan jalan keluarnya
Namun di episode ini aku benar-benar merasakan apa yang dikatakan frustasi…aku tak bisa membohongi diri betapa aku tak mengerti dan tak bisa menerima kenyataan pahit akan profesi yang aku cintai
Tak ada alasan untukmu membanggakan diri, tak ada alasan untukmu menyakiti hati orang lain, seharunya yang ada adalah saling mendukung dan saling memberikan penghargaan satu sama lain
Namun yang ada hanyalah rasa ingin menjadi superior dengan menjilat dan melakukan hal-hal yang menyebabkan teman sejawatnya terinjak..
Selalu melupakan darimana diri mereka berasal, melakukan dan menyetujui apa yang menguntungkan dirinya namun berdampak pada kesakitan hati teman sejawatnya dengan membuat keputusan-keputusan sendiko dawuh atasan…

Tak Seharusnyakah Ini

Begitu lama sudah ku jalani rasa tak percaya yang mendalam akan keberadaan ini akan membawa kebahagiaan di hatiku, dan nyatanya benar adanya.
Adalah sebuah ketidak puasan yang lama kupendam akan sebuah keadaan yang memaksa membawaku menjalani waktu demi waktu.
Tak seharunyakah ini kukeluhkan, tak seharusnyakah ini ku katakana jika aku tak ingin seperti ini selamanya, aku ingin memiliki sesuatu yang bisa menjadikan hari menjadi terang, menjadikan terik menjadi teduh, menjadikan rasa takut menjadi nyaman,,
Ketidak mampuan untuk bersyukurkah diriku ini? Hingga saat ini belum mampu aku menerima apa yang sebenarnya terjadi dengan keadaan ini…hingga aku belum mampu menjadikan diriku menyatu, melebur, menempakan diriku sepenuhnya pada kenyataan ini
Dalam, semakin kugali semakin kutak menemukan jalan terang akan gelapnya keadaan yang telah menyeret banyak hati dan hanya janji-janji pahit yang setidaknya selalu membayangi hari-hari siapa saja yang menjalani kenyataan ini
Lama kurenungkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa kulakukan, perencanaan-perencanaan yang mungkin dapat kupersembahkan untuk melakukan perubahan, untukku melakukan perbaikan, namun hanya rasa kecewa dan rasa semu yang kudapatkan…rasa hampa!!!

Senin, 04 Mei 2009

SESAKNYA NAFASKU BUKAN KARENA.......


Dalam dunia kesehatan, bernafas dan pernafasan adalah suatu hal yang sangat vital. Proses pernafasan terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme.

Sistem pernafasan utama adalah paru-paru, namun ada beberapa hal penting lainnya yang berfungsi menyokong sistem ini, diantaranya adalah otot-otot pernafasan dan tulang costae sebagai kerangka sistem pernafasan. Karena tanpa keduanya paru-paru ini tidak akan dapat mengembang dengan baik sehingga nafaspun menjadi tidak adequat.

Tulang costae sebagai penyangga atau kerangka sistem pernafasan sangat penting fungsinya dalam menyempurnakan proses pernafasan. Pernafasan sebagai inti kehidupan dan oksigen sebagai kebutuhan primer yang sangat mendasar.

Hal tersebut sangat sejalan dengan inti kehidupanku sebagai seorang laki-laki sejati. Aku harus mampu menyegerakan dan menyempurnakan kehidupanku dengan melengkapi belahan igaku (tulang costae) yang terpisahkan oleh waktu.

Kini benar-benar kurasakan betapa menyesakkannya kehidupanku yang belum sempurna ini. Bagai nafas yang sesak, pengap, nafas berat ketika tulang igaku patah satu, begitu juga jalan hidupku kini.

Maka, menyegerakan menemukan siapa dirimu yang pantas menjadi pelengkap tulang igaku adalan jalan keluar terbaik.

BUkan bantuan pernafasan, bukan bantuan bagging-bagging, bukan bantuan mesin ventilator dan seperangkatnya. Namun dirimu yang akan menjadikan sisa hidupku menjadi sempurna.

Dinda, kupanggil dirimu sebagai bantuan suci kehidupanku, kan kutemukan dirimu sebagai pelangkap keresahanku akan hilangnya satu tulang igaku....

Untuk Diriku


Aku tak pernah mampu menyebuut diriku ada
Atau aku tak mau mengakui kalau diriku ada
Aku tak pernah mampu merangkai aksara
Atau aku tak mau mengatakan sebuah kata

Kini diriku berada untuk siapa
Setelah jurang hitam terdalam menyantapku tanpa sisa
Kini diriku bisu tak bersuara
Setelah hati tertutup tebalnya batu karang dunia

Cahaya purnama timbul tenggelam dengan indahnya
Menawarkan kenyamanan surga
Tujuan hidup sebenar-benarnya

Terseok-seok kaki ini mengejarnya
Setelah hampir umurku berada dalam dosa
Untuk mendapatkan hidup yang kekal selamanya...

Kudefinisikan hidupku....


Dibalik definisi terdalam sebuah kehidupan
Ku menyebutnya sebagai proses pencarian,
Yaps! pencarian...
Pencarian akan jati diri, konsep diri, harga diri, dan aktualisasi diri
Pencarian akan definisi suci proses kehidupan
Kesucian akan iman dan pribadatan
Senyawa paling inti dari kehidupan

Jumat, 17 April 2009

Seperti apa kita sekarang


Ini adalah ketika kebersamaan itu terjalin dengan indahnya, seperti apakah kita sekarang? Apa yang terjadi sekarang tidak seperti yang kita bayangkan dulu, barangkali apa yang menimpa kita sekarang adalah bukan yang kita rencanakan dahulu.

Inilah hidup, kalian yang selama 5 tahun menjadi bagian hidupku kini telah memiliki j=kisah hidup masing-masing. Kisah hidup yang barangkali jauh berbeda satu sama lain.

Teman, rinduku kepada kalian akan kebersamaan, bercanda bersama...

Kekeringan Hati


Aku terduduk sendiri memandangi langit sore ini, langit yang menyiratkan warna kelabu karena mendung menggelayut disana. Ku mencoba mencari bayangan wajah-wajah orang terkasih yang sempat hadir dihari-hariku yang lalu. Orang-orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku, orang-orang yang sempat mengisi setitik celah dihatiku.

Mereka hadir menyapaku disaat aku merasa sendiri, mereka menghiburku, menjadikanku merasa bahagia, mencoba membuat semangatku bangkit dan mereka mencoba mengisi kekeringan hatiku.

Kupanggil mereka cinta. Kusapa mereka dengan sebutan sayang. Begitu indahnya saat-saat itu, hari-hari yang kulalui dengan orang-orang yang hilir mudik silih berganti.
Ku mencoba mencari lagi bayang-bayang mereka, karena hingga saat ini aku tidak mengenal mereka dengan baik, siapa mereka, siapa dirinya. Karena hingga kini, tidak ada yang tertinggal disini, disampingku, ketika kekeringan hati seakan kurasakan kembali. Yang ada hanyalah kesepian ketika waktu semakin berbicara dan usiaku semakin berlari meninggalkan masa kanak-kanakku.

Kekeringan hati, semakin kucari tak juga terobati. Semakin melangkah jauh semakin lelah kaki ini mengejar bayangan mereka.

Rabu, 25 Februari 2009

Mencintai Semampuku



Biarkanlah aku mencintaimu semampuku
Biarkanlah aku menjadi milikmu

Jadikanlah aku belajar menjadi milikmu
Jadikanlah aku belajar dari cintamu

Jadikanlah cinta menjadi bagian hari-hari bahagia keluarga kita
Untuk kalian, kuungkapkan cinta semampuku

Untuk Calon Istri dan Anak2ku


Istriku, karenamulah aku ingin belajar menjadi suami yang baik
Karenamulah aku terpacu untuk menyegerakan pernikahan ini

Anak-anakku, dari kalianlah aku akan belajar menjadi ayah yang baik
Karena kalianlah aku terpacu untuk menjadi pemimpin keluarga yang baik

Selasa, 10 Februari 2009

Semua punya mimpi...


Pernah membaca novelnya Andrea Hirata? Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Endensor, atau Maryamah Karpov? aku kebetulan sudah membaca semua seri dari tetralogi novel laskar pelangi tersebut.

Pada novel pertama yang lumayan tebal berjudul Laskar Pelangi, yang beberapa saat kemarin sudah difilmkan, kurang lebih telah membawaku pada pemahaman mengenai pentingnya pendidikan dan menghargai guru. Pada saat membaca novel pertama ini, saya dibawa kedalam kehidupan si Ikal (Andrea HIrata). Jadi bagaikan membaca autobiography sang pengarang. Begitu juga dengan novel kedua dan ketiga.

Namun demikian, pada novel ke 4 yang berjudul Maryamah Karpov, kebetulan baru 2 hari yang lalu saya menyelesaikan membaca novel tersebut. Yang kudapatkan adalah, bukan sebuah orisinilitas sebuah karya dari kehidupan sang Ikal..tetapi yang kurasakan adalah melihat tayangan sinetron yang sudah basi ditayangkan di berbagai media televisi...khususnya pada ending novel ini....

Ah...sudahlah..tidak masalah menurutku, yang jelas dengan tetralogi novel ini, si Ikal (andrea HIrata) telah membawaku pada kenyataan bahwa sewajarnya kita semua memiliki mimpi untuk dicapai dikemudian hari, karena dengan mimpi itulah kita akan selalu termotivasi untuk melakukan hal-hal yang bermakna dan selalu memperbaiki langkah demi langkah kita.....

Selalu bermimpilah, mimpi yang proporsional, mimpi untuk memperbaiki jalan menuju akhirat kita....