Selasa, 12 Oktober 2010

Titik Kulminasi


Aku menyebutnya sebagai kondisi “Titik Kulminasi”. Kulminasi secara harfiah diartikan sebagai puncak tertinggi atau tingkatan tertinggi (www.artikata.com).

Ketika kondisi ini aku terapkan pada puncak tertinggi dari kehidupan seseorang, khususnya tingkatan tertinggi dari pilihan-pilihan pekerjaan, pilihan berkeluarga, pilihan tempat tinggal dan pilihan-pilihan lain sebagai titik kulminasi hidup mereka.

Apakah saya, anda dan mereka sudah merasakan titik kulminasi itu sendiri? Menurutku, sebagai manusia yang secara fitrah selalu merasa tidak puas, pasti tidak akan merasakan apakah sebenarnya dia sudah berada di titik tertinggi itu atau belum. Namun hal ini tentunya tidak bisa digeneralisasi, karena ada juga kok yang bisa memahami bagaimana kulminasi itu secara diam-diam telah bersamanya dan memang disitulah seharusnya dia berada. Menurutku bagaimana kita menyadari apakah kulminasi kehidupan atas pilihan-pilihan yang ada, adalah dengan mensyukuri apa yang telah dilimpahkan Tuhan kepada kita.

Ketika aku mencoba berdiskusi dengan egoku, aku mengatakan, “Sebenarnya kapan kamu akan mencapai titik kulminasi atas kehidupanmu?”

Dan egokupun mengatakan, “Titik kulminasi akan aku rancang secara matang, dengan seksama dan mempertimbangkan berbagai pihak”

Secara tidak langsung akupun menyetujui sepenuhnya apa yang egoku inginkan, namun kadang aku berfikir, “Jangan-jangan apa yang telah egoku rumuskan akan pencapaian titik kulminasi menjadi sebuah cara yang niscaya dan sia-sia akan keberhasilannya”

Dan egokupun mencoba menghibur dengan mengatakan, “Tidak ada salahnya masih bermimpi asalkan mimpi itu rasional dan masih manusiawi”. Yup, bener banget apa yang dikatakannya, kadang mimpi-mimpi yang ada akan jauh dari kenyataan, namun dengan mimpi-mimpi kayaknya hidup semakin terasa ada tujuan yang akan dicapai.

Merumuskan titik kulmunasi dari proses perjalanan hidup memang hak dari masing-masing diri kita, begitu juga aku. Ketika aku belum ingin menyudasi kesendirianku, karena aku merasa titik kulminasiku bukan sekarang waktunya, dan ketika masih banyak impian-impian yang ingin aku capai, karena aku merasa bukan disini titik kulminasi itu berakhir.

So,mari kita rumuskan titik kulminasi dengan seksama, macam pekerjaan apa sebagai pilihan terakhir, kapan saatnya membina keluarga, dimana kita akan tinggal nantinya dan lain-lainnya.

Titik kulminasiku akan menjadi rancangan yang indah pada nantinya ketika semua dijalankan secara ikhlas dan penuh rasa syukur..

Semoga apa yang aku rencanakan akan terwujud, karena manusia sepertiku hanya bisa berencana dan berusaha. Allahlah yang akan menentukan semuanyu. Amin…

Tidak ada komentar: