Sabtu, 18 September 2010

Suara Ibu


“Tut…….tut…….” bunyi nada sambung tanpa NSP no telp yang aku hubungi, sebentar kemudian diangkat dan…
“Assalamu’allaikum…”sebuah suara yang sangat aku kenal menyapa dari sebrang dengan empuknya
“Waalaikum salam, kepripun kabare?” jawabku..terasa nyes….hati ini , setelah mendengar suara yang begitu ampuh membuat rasa tenang menjalari perasaanku.
“Alhamdulillah yo apek-apek wae, kowe priye kabare sayang?” suaranya semakin renyah dan menenangkan.
………………
Pagi itu, aku sudah di tempat kerja seperti biasa, sudah melakukan serah terima pekerjaan dengan teman, lengkap tak ada yang tertinggal. Tinggal aku meneruskan dan mengkonfirmasi beberapa hal yang perlu ada perubahan atau ada instruksi tambahan.
Namun begitu berat kaki ini melangkah untuk memulai, pikiranku berat, semangatku seakan hilang. Duduk didepan monitor liat casenote yang kadang membingungkan semakin puyeng pikiran ini, harus memulai dari mana.
Akhirnya aku putuskan untuk sebentar ke pantry, mengambil minum dan mencoba menghubungi sebuah no penting. Yah..no hp itu begitu penting.
Yup, hanya sebentar saja, tak lebih dari 5 menit, hanya Tanya kabar dan bilang kalau lagi kerja jaga pagi, saling mendoakan buat kesehatan dan kelancaran. Sudah..cukup. Itu saja.
Tak terasa begitu ampuhnya suaranya, begitu ampuh mekanisme ini aku lakukan, tak terasa langkah ini begitu ringan, dan lintasan-lintasan kerangka kerja untuk hari ini terlihat jelas.
Yup, dengan mendengar suaranya saja aku sudah begitu bahagia, suara yang seakan memiliki daya pengobatan yang ampuh.
………..
Itulah episode saat-saat aku kacau, saat aku hilang motivasi, tidak mampu berfikir sehat dan tidak mampu melakukan hal-hal positive, hanya dengan menekan no telp 08134901xxxx yang pasti akan segera diangkatnya. Mampu merubah suasana hati, yang sebelumny terasa hampa dan seperti tak ada kendali, setelah mendengar suara dan obrolan-obrolan ringan sebentar saja telah meluluhkan segenap beban yang terasa selama ini semakin menggunung.
…………..
Begitulah, hanya suaranya dan kadang-kadang fotonyalah yang selama 4 tahun ini telah mengobati rinduku padanya.

Tidak ada komentar: