Minggu, 18 Maret 2012

Jus Jeruk


Siang begitu teriknya, jalanan berdebu, kemacetan Jakarta yang mengular telah membuat perjalananku ini semakin tersendat dan kerongkonganku terasa gersang.

Di pinggir jalan berjajar pedagang-pedagang yang menjajakan minuman, makanan kecil, bakso dan di paling ujung sana kulihat ada penjual aneka jus buah. Aku pun menghentikan perjalanan ini dan mampir ke kedai penjual aneka jus tadi.

Sungguh sangat menyegarkan jus yang melewati kerongkongan ini, hingga tak terasa, satu gelas jus jeruk aku habiskan dalam dua atau tiga kali tenggakan saja.


Pada tetesan terakhir, kuperhatikan si penjual jus tadi, dengan begitu cekatannya di melayani pembeli, membuat aneka macam jus, dan meraciknya hingga menghasilkan jus yang super mantap. Dari mulai mengupas atau memotong buah, memeras dan memasukkanny kedalam mesin juicer, dan sebagainya, proses yang cukup panjang, namun hasilnya benar-benar merubah kondisi awal dari buah gelondongan, sekarang telah menjadi minuman segar nan manis dan menyehatkan.

Begitulah, akhir-akhir ini aku sedang asyik-asyiknya membaca buku-buku motivasi, kisah-kisah inspirative, perjuangan-perjuangan tanpa henti yang akhirnya menghasilkan pencapaian yang luar biasa.



Kuawali dengan sebuah buku, man jadda wajadda, dan aplikasinya yang di tulis oleh A. Fuady dan teman-temannya, kemudian buku perjuangan mahasiswa-mahasiswa Indonesia saat proses mendapatkan beasiswa ke eropa, dan beberapa buku lain.

Hampir semua buku ini berisikan kisah-kisah nyata dari sang penulis, bagaimana mereka tanpa henti dan tak berputus ada dalam proses menjalani kegagalan, bangkit lagi dan walaupun gagal lagi namun mereka tetap bangkit dan terus berusaha hingga mendapatkan apa yang mereka impi-impikan sebelumnya.

Proses yang dilewati dan keberhasilan yang diraih, tentunya telah membuat kisah hidup seseorang menjadi berubah, baik pola pikir, kharakter, mental, bahkan mungkin status social dan harga diri.
Kembali ku teringat bagaimana proses sang penjual jus tadi, ku jadi terbawa ke sebuah cerita kata-kata dari seorang penulis dari buku-buku yang sedang kubaca akhir-akhir ini, disana dia mengatakan bahwa proses hidup dan pencapaian keberhasilan itu layaknya Jus Jeruk.

Kini kupahami apa yang dia maksudkan, Jus Jeruk dan es jeruk tentunya lain, jus Jeruk dan jeruk saja tentunya lain. Lain bentuk, lain harga. Jus Jeruk pasti harganya akan berbeda dibandingkan masih dalam bentuk jeruk saja.

Kenapa? Karena jus jeruk telah mengalami beberapa tahapan proses yang tidak mudah, ketika jeruk harus di potong (andaikan ini terasa, pasti sakit adanya), harus diperas, dipencet-pencet (terlilit dalam sebuah kesulitan) hingga kemudian di masukkan kedalam juicer dan di terminasi menjadi proses peleburan dengan bahan-bahan yang lain hingga menghasilkan jus jeruk yang menyegarkan.

Begitulah, kini aku mengerti kenapa proses panjang hidup ini setidaknya mirip dengan jus jeruk itu, agar mendapatkan perubahan nilai, maka kita harus mampu mengalahkan proses bersakit-sakit, bersusah payah, hingga pengaplikasian dan peleburan dengan memberikan manfaat bagi sesama. Hasil akhirnya, tentunya sebuah pengakuan.

Tidak ada komentar: